Rabu, 30 November 2011

sejarah pemalang

Para pakar sejarah,sesepuh dan Pinisepuh,Pendata legenda Pemalang,ulama dan lapisan masyarakat Pemalang meyakini bahwa Pemalang merupakan kota tua.
Ditinjau dari proto sejarah (Permulaan Sejarah) dan kronologis dari tahun ke tahun dari prasa yang autentik membuktikan bahwa Pemalang dalam tahun 700 masehi sudah berdiri pada jaman Hindu yang dipimpin oleh keturunan Sanjaya yang bernama Rakai Panaraban yang merupakan Raja sunda keturunan mataram).
Pengakuan dari kerajaan Pajang membuktikan keberadaan Pemalang waktu itu. Ke-sepuluh pemerintahan yang sah di akui oleh Kerajaan Pajang adalah : 1 . Surabaya
2 . Tuban
3 . Pati
4 . Demak
5 . Pemalang
6 . Butan
7 . Selarong
8 . Banyumas
9 . Krapyak
10 . Mataram
(sumber: W.Freisen Mies hal.25)
Bukti penemuan pada peta Palitik pulau Jawa (Java Palitik Toestand) menyatakan keberadaan Pemalang sejajar dengan kota lainnya di pesisir pulau Jawa,kota-kota tersebut adalah 1 . Kota Bantam (sekarang Banten)
2 . Kota Batavia
3 . Kota Pemalang
4 . Kota Semarang
5 . Jipang
6 . Kerawang
7 . Surabaya
8 . Madura.
Menurut peta tersebut,beberapa tempat seperti Losari,Brebes,Tegal,Comal,Pekalongan dan Batang termasuk kedalam wilayah kekuasaan Pemalang.dalam perpustakaan nasional Jakarta pada Hari jadi kota Tegal 1920,pada saat itu Kendal,Batang,Pekalongan,termasuk Comal dan Brebes belum terdaftar pada peta tersebut.
Pengakuan terhadap keberadaan Kota tua Pemalang tidak hanya diberikan oleh masyarakat Pemalang saja,namun juga dari kabupaten – kabupaten di sekitar Pemalang dan Kota besar lainnya seperti Banten,Cirebon,Karawang,Jakarta dan yang lainnya.
Pengakuan dan Pengukuhan hari jadi kota Tegal pada hari Jum’at Kliwon 12 April 1580. Ki Gede Sebayu yang merupakan cucu dari Pangeran Benowo Pemalang diangkat menjadi jurudemang dengan dikukuhkannya Tegal menjadi Kota Kademangan.
Maka semakin jelas,dari hari jadi Kota Tegal 1580,yang mengesahkan Jurudemang Tegal adalah Pangeran Banowo penguasa dari Pemalang,kota yang telah menjadi pemerintahan yang telah mapan pada waktu itu.
(Sumber:Ki Sunari Djokocarito)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar