Rabu, 30 November 2011

sejarah pemalang

Para pakar sejarah,sesepuh dan Pinisepuh,Pendata legenda Pemalang,ulama dan lapisan masyarakat Pemalang meyakini bahwa Pemalang merupakan kota tua.
Ditinjau dari proto sejarah (Permulaan Sejarah) dan kronologis dari tahun ke tahun dari prasa yang autentik membuktikan bahwa Pemalang dalam tahun 700 masehi sudah berdiri pada jaman Hindu yang dipimpin oleh keturunan Sanjaya yang bernama Rakai Panaraban yang merupakan Raja sunda keturunan mataram).
Pengakuan dari kerajaan Pajang membuktikan keberadaan Pemalang waktu itu. Ke-sepuluh pemerintahan yang sah di akui oleh Kerajaan Pajang adalah : 1 . Surabaya
2 . Tuban
3 . Pati
4 . Demak
5 . Pemalang
6 . Butan
7 . Selarong
8 . Banyumas
9 . Krapyak
10 . Mataram
(sumber: W.Freisen Mies hal.25)
Bukti penemuan pada peta Palitik pulau Jawa (Java Palitik Toestand) menyatakan keberadaan Pemalang sejajar dengan kota lainnya di pesisir pulau Jawa,kota-kota tersebut adalah 1 . Kota Bantam (sekarang Banten)
2 . Kota Batavia
3 . Kota Pemalang
4 . Kota Semarang
5 . Jipang
6 . Kerawang
7 . Surabaya
8 . Madura.
Menurut peta tersebut,beberapa tempat seperti Losari,Brebes,Tegal,Comal,Pekalongan dan Batang termasuk kedalam wilayah kekuasaan Pemalang.dalam perpustakaan nasional Jakarta pada Hari jadi kota Tegal 1920,pada saat itu Kendal,Batang,Pekalongan,termasuk Comal dan Brebes belum terdaftar pada peta tersebut.
Pengakuan terhadap keberadaan Kota tua Pemalang tidak hanya diberikan oleh masyarakat Pemalang saja,namun juga dari kabupaten – kabupaten di sekitar Pemalang dan Kota besar lainnya seperti Banten,Cirebon,Karawang,Jakarta dan yang lainnya.
Pengakuan dan Pengukuhan hari jadi kota Tegal pada hari Jum’at Kliwon 12 April 1580. Ki Gede Sebayu yang merupakan cucu dari Pangeran Benowo Pemalang diangkat menjadi jurudemang dengan dikukuhkannya Tegal menjadi Kota Kademangan.
Maka semakin jelas,dari hari jadi Kota Tegal 1580,yang mengesahkan Jurudemang Tegal adalah Pangeran Banowo penguasa dari Pemalang,kota yang telah menjadi pemerintahan yang telah mapan pada waktu itu.
(Sumber:Ki Sunari Djokocarito)

Selasa, 29 November 2011

Soto dekem dan Sate ayam,Satu lagi Yang khas dari Pemalang


Selain Nasi grombyang,Lontong dekem merupakan makanan khas dari kota Pemalang.kalau penjual nasi Grombyang yang telah dikenal luas di Pemalang adalah H.Warso,sedangkan Lontong dekem anda bisa menemukannya di warung milik Darsono.
Dalam warung tenda tersebut,lontong dekem yang biasa disajikan dengan sate ayam ada 2 jenis, berkuah dan digoreng.
Menurut Aria yang sudah berjualan sejak tahun 1990 ini, Kuah untuk satenya mirip dengan kuah opor, tapi lebih encer. Sementara sate goreng yang terdiri dari hati ampela itu ditaburi serundeng. Biasanya begitu duduk, kita sudah disuguhkan 5 tusuk sate.Maksudnya, sambil menunggu lontong dekem pesanan anda, Anda bisa mencicipi sate ayam.
Sotonya sendiri cukup unik. Potongan lontong yang besar besar dengan diameter 10 cm. Potongan lontong ini lantas disiram kuah berulang- ulang sampai hangat sebelum akhirnya disiram banyak kuah, ditaburi kerupuk dan banyak bawang goreng.
Warung tenda ini biasa buka pukul 17.00 dan tutup pukul 23.00. Selama 6 jam berjualan, Darsono bisa menghabiskan 4 ekor ayam yang setara dengan 250 tusuk sate.Setiap tusuk sate oleh Darsono dijual dengan harga Rp 1.000.sementara semangkuk lontong dekem dihargai Rp 2 ribu.(eresep.com)

Memperkenalkan Sate Loso,Sate khas Pemalang


sate loso
Seperti halnya Nasi grombyang,sate loso pun hanya bisa dijumpai di Pemalang.salah satunya adalah di jl.Urip Sumoharjo,samping rel kereta api.
"Saya adalah penerus keempat usaha ini. Pendirinya,Pak Loso, buyut saya, " jelas Indah, pemilik warung sate loso yang sekarang.
Sesuai dengan resep yang diperolehnya, Indah hanya berjualan sate dan sop.Tidak ada menu lain.Sate yang dijual Indah adalah satu-satunya sate yang sebelum dibakar di bacem dulu. "Tapi sebelumnya sudah dibacem dulu," ujar wanita berambut sebahu ini.
Sate yang dibuat dari daging sapi atau kerbau.Hampir semua bagian sapi diolah menjadi sate. "Makanya pembeli selalu milih sate yang diinginkan. Misalnya, daging saja atau jeroan saja, kata nenek dari 2 orang cucu ini.
Untuk menikmati sate loso,pembeli bebas memesan sesuai kebutuhan. Seporsi sate berisi 10 tusuk. Setengah porsi atau beberapa tusuk pun akan dilayani.Yang penting Anda membayar Rp 1.400 untuk tiap sate yang Anda santap.
Sedikitnya ada 300 tusuk sate dibuat Indah dari 10 kilogram daging dan jeroan diolah menjadi sate. "
Biasanya saat ramai sate sudah habis antara pukul 14.00 sampai pukul 15.00. Tapi kalau sepi,sore baru habis," terang lndah.(sumber:eresep.com)

Senin, 14 November 2011

hasil dari desa di kabupaten pemalang


Kecamatan Pemalang
peta kecamatan pemalang

Kecamatan Pemalang merupakan ibukota Kabupaten Pemalang. Secara topografis Kecamatan Pemalang sebagian besar termasuk wilayah dataran rendah dan sebagian kecil lainnya termasuk dataran pantai. Kecamatan Pemalang secara administratif terbagi dalam 20 desa/kelurahan, meliputi :

1. Banjarmulya
2. Surajaya
3. Pagongsoran
4. Sungapan
5. Paduraksa
6. Kramat
7. Wanamulya
8. Mengori
9. Sewaka
10. Saradan
11. Bojongbata
12. Bojongnangka
13. Tambakrejo
14. Kebondalem
15. Mulyoharjo
16. Pelutan
17. Lawangrejo
18. Sugihwaras
19. Widuri
20. Danasari

Kecamatan Pemalang merupakan penghasil utama kacang hijau dan terung di Kabupaten Pemalang. Produk pertanian (dalam arti luas) lainnya lebih rendah dibandingkan kecamatan lainnya.



·  Kecamatan Taman
peta kecamatan taman

Secara topografis, wilayah Kecamatan Taman sebagian besar merupakan daerah dataran rendah, dan sebagian kecil lainnya termasuk daerah dataran pantai. Kecamatan Taman secara administratif terbagi dalam 21 desa/kelurahan, terdiri dari :

1. Penggarit
2. Pener
3. Gondang
4. Jrakah
5. Sokawangi
6. Kejambon
7. Jebed Selatan
8. Jebed Utara
9. Clbelok
10. Kaligelang
11. Banjardawa
12. Banjaran
13. Sitemu
14. Pedurungan
15. Taman
16. Wanarejan Selatan
17. Wanarejan Utara
18. Beji
19. Kabunan
20. Asemdoyong
21. Kedungbanjar

Kecamatan Taman merupakan penghasil utama buah jeruk dan kapas di Kabupaten Pemalang. Komoditas pertanian lainnya masih lebih kecil dibandingkan kecamatan lainnya. Peternakan yang paling berkembang adalah peternakan jenis unggas lainnya (mentok dan angsa). Peternakan lainnya masih kalah dibandingkan kecamatan lainnya.
Top of Form
Kecamatan Petarukan
peta kecamatan petarukan

Secara topografis, wilayah Kecamatan Petarukan merupakan daerah dataran rendah. Kecamatan Petarukan secara administratif terbagi dalam 20 desa/kelurahan, meliputi :

1. Kendalsari
2. Widodaren
3. Karangasem
4. Petanjungan
5. Sirangkang
6. Iser
7. Serang
8. Petarukan
9. Kallrandu
10. Pesucen
11. Panjunan
12. Temuireng
13. Pegundan
14. Bulu
15. Tegalmlati
16. Loning
17. Nyamplung sari
18. Klareyan
19. Kendaldoyong
20. Kendalrejo

Kecamatan Petarukan merupakan penghasil utama tanaman pangan padi sawah, beberapa jenis sayur-sayuran seperti kacang panjang dan ketimun, serta penghasil buah pepaya. Di Kecamatan Petarukan, peternakan juga berkembang, terutama jenis itik dan burung puyuh.
Top of Form

Kecamatan Ampelgading
Peta Kecamatan Ampelgading

Secara topografis, wilayah Kecamatan Ampelgading berupa dataran rendah. Kecamatan Ampelgading secara administratif terbagi dalam 16 desa/kelurahan, meliputi :

1. Sokawati
2. Tegalsari Barat
3. Tegalsari Timur
4. Kemuning
5. Karangtalok
6. Wonogiri
7. Blimbing
8. Ampelgading
9. Ciblyuk
10. Karangtengah
11. Banglarangan
12. Losari
13. Ujunggede
14. Jatirejo
15. Kebagusan
16. Sidokare

Diantara kecamatan-kecamatan yang lain di Kabupaten Pemalang, produksi hasil-hasil pertanian (dalam arti luas) di Kecamatan Ampelgading tidak begitu menonjol. Komoditas yang cukup banyak hanya buah mangga (peringkat kedua setelah Kecamatan Ulujami).
Top of Form
Kecamatan Comal
peta-kecamatan-comal

Secara topografis, wilayah Kecamatan Comal merupakan daerah dataran rendah. Kecamatan Comal secara administratif terbagi dalam 18 desa/kelurahan meliputi :

1. Tumbal
2. Pecangakan
3. Sikayu
4. Purwosari
5. Purwoharjo
6. Kauman
7. Sidorejo
8. Lowa
9. Ambokulon
10. Gedeg
11. Gintung
12. Gandu
13. Sarwodadi
14. Susukan
15. Klegen
16. Wonokromo
17. Kebojongan
18. Kandang

Potensi yang dimiliki Kecamatan Comal pada sektor pertanian tergolong kecil, masih lebih rendah dibandingkan kecamatan lainnya. Kecamatan Comal hanya menjadi penghasil utama kedelai, sedangkan jenis tanaman lainnya selalu lebih rendah dibandingkan kecamatan lainnya.
Top of Form
Kecamatan Ulujami
Peta Kecamatan Ulujami

Secara topografis, wilayah Kecamatan Ulujami merupakan daerah dataran pantai dan dataran rendah. Kecamatan Ulujami secara administratif terbagi dalam 18 desa/kelurahan, meliputi :

1. Sukorejo
2. Botekan
3. Rowosari
4. Ambowetan
5. Pagergunung
6. Wiyorowetan
7. Samong
8. Tasikrojo
9. Bumirejo
10. Kaliprau
11. Kertosari
12. Pamutih
13. Padek
14. Blendung
15. Ketapang
16. Limbangan
17. Mojo
18. Pesantren

Kecamatan Ulujami merupakan penghasil utama buah mangga dan kelapa sayur. Produk pertanian lainnnya masih lebih rendah dibandingkan kecamatan lainnya. Kecamatan Ulujami juga menghasilkan produk-produk perikanan budidaya air payau yang besar, antara lain ikan bandeng, udang, kepiting, ikan runcah dan rumput laut. Produksi ikan budidaya di kolam dan budidaya di sungai, serta perikanan rawa (perairan umum) juga paling tinggi di Kabupaten Pemalang.
Top of Form
Kecamatan Bantarbolang
Peta Kecamatan Bantarbolang

Secara topografis, wilayah Kecamatan Bantarbolang merupakan daerah dataran tinggi. Kecamatan Bantarbolang secara administratif terbagi dalam 17 desa/kelurahan, meliputi :

1. Sumurkidang
2. Wanarata
3. Pedagung
4. Suru
5. Banjarsari
6. Pegiringan
7. Karanganyar
8. Purana
9. Pabuaran
10. Sarwodadi
11. Bantarbolang
12. Sambeng
13. Glandang
14. kuta
15. Kebon Gede
16. Paguyangan
17. Lenggerong

Kecamatan Bantarbolang yang sebagian besar wilayahnya berupa hutan menjadi penghasil padi gogo terbesar di Kabupaten Pemalang, namun komoditas pertanian lainnya lebih rendah dibandingkan kecamatan lainnya. Kecamatan Bantarbolang juga merupakan penghasil terbesar buah rambutan. Usaha peternakan yang sangat berkembang hanya jenis ternak kelinci dan menjadi sentra peternakan kelinci terbesar di Kabupaten Pemalang.
Top of Form
Bottom of Form

Kecamatan Randudongkal
Peta Kecamatan Randudongkal

Secara topografis, wilayah Kecamatan Randudongkal merupakan daerah dataran tinggi. Kecamatan Randudongkal secara administratif terbagi dalam 18 desa/kelurahan, meliputi :

1. Kecepit
2. Gembyang
3. Mejagong
4. Penusupan
5. Banjaranyar
6. Randudongkal
7. Karangmoncol
8. Semingkir
9. Semaya
10. Tanahbaya
11. Lodaya
12. Rembul
13. Kreyo
14. Kalimas
15. Mangli
16. Kalitorong
17. Kejene
18. Gongseng

Kecamatan Randudongkal merupakan penghasil utama buah durian di Kabupaten Pemalang. Jenis komoditas pertanian lainnya (dalam arti luas) tidak begitu menonjol, masih lebih rendah dibandingkan kecamatan lainnya.
Top of Form

Kecamatan Warungpring
peta kecamatan warungpring

Secara topografis, wilayah Kecamatan Warungpring merupakan daerah pengunungan. Kecamatan Warungpring secara administratif terbagi dalam 6 desa, meliputi :

1. Pakembaran
2. Warungpring
3. Karangdawa
4. Datar
5. Cibuyur
6. Mereng

Kecamatan Warungpring merupakan penghasil utama kacang tanah, duku dan mete di Kabupaten Pemalang. Namun demikian jenis komoditas pertanian lainnya (dalam arti luas) kurang menonjol, lebih kecil dibandingkan kecamatan lainnya.
Top of Form
Kecamatan Moga

Secara topografis, wilayah Kecamatan Moga berupa daerah pegunungan. Kecamatan Moga secara administratif terbagi dalam 10 desa, meliputi :

1. Plakaran
2. Mandiraja
3. Walangsanga
4. Sima
5. Banyumudal
6. Moga
7. Wangkelang
8. Kebanggan
9. Pepedan
10. Gendowang

Kegiatan usaha pertanian dan perkebunan merupakan penghasil utama beberapa tanaman perkebunan di Kabupaten Pemalang, seperti cengkeh dan lada. Kecamatan Moga juga menjadi penghasil utama buah tomat, dan tanaman bahan pangan seperti ketela pohon dan ketela rambat. Sementara itu komoditas pertanian lainnya (dalam arti luas) masih lebih rendah dibandingkan kecamatan lainnya.
Top of Form

Kecamatan Pulosari
peta kecamatan pulosari

Secara topografis, wilayah Kecamatan Pulosari merupakan daerah pengunungan. Kecamatan Pulosari secara administratif terbagi dalam 12 desa, meliputi :

1. Clekatakan
2. Batursari
3. Penakir
4. Gunungsari
5. Jurangmangu
6. Gambuhan
7. Karangsari
8. Nyalembeng
9. Pulosari
10. Pagenteran
11. Siremeng
12. Cikendung

Kecamatan Pulosari merupakan penghasil utama tanaman palawija dan sayur-sayuran, seperti jagung, kentang dan buncis. Kecamatan Pulosari juga menjadi penghasil utama beberapa tanaman perkebunan, seperti teh, casiavera, sereh wangi, kelapa hibrida, dan kopi arabika. Komoditas pertaniannya (dalam arti luas) masih lebih kecil dibandingkan kecamatan lainnya.
Top of Form

Kecamatan Belik
peta kecamatan belik

Secara topografis, wilayah Kecamatan Belik berupa daerah pegunungan. Kecamatan Belik secara administratif terbagi dalam 12 desa, meliputi :

1. Gombong
2. Belik
3. Gunungtiga
4. Kuta
5. Badak
6. Gunungjaya
7. Simpur
8. Mendelem
9. Beluk
10. Bulakan
11. Sikasur
12. Kalisaleh

Kecamatan Belik memiliki potensi yang sangat menonjol pada sektor pertanian terutama buah-buahan, sayur-sayuran dan tanaman perkebunan. Kecamatan Belik menjadi penghasil utama buah di Kabupaten Pemalang, seperti nanas, alpukat, nangka dan jambu biji. Sayur-sayuran yang produksinya melimpah adalah sawi, cabe besar, dan kobis. Sementara itu tanaman perkebunan yang paling banyak adalah kopi robusta.
Top of Form

Kecamatan Bodeh
peta kecamatan bodeh

Secara topografis, wilayah Kecamatan Bodeh merupakan daerah dataran rendah. Kecamatan Bodeh secara administratif terbagi dalam 19 desa, meliputi :

1. Longkeyang
2. Jatingarang
3. Gunungbatu
4. Pasir
5. Kwasen
6. Jatiroyom
7. Parunggalih
8. Payung
9. Cangak
10. Kebandungan
11. Kesesirejo
12. Babakan
13. Karangbrai
14. Jraganan
15. Kebandaran
16. Boder
17. Mungang
18. Kelangdepok
19. Pendowo

Pertanian (dalam arti luas) di Kecamatan Bodeh tidak terlalu berkembang, jumlah produksinya masih lebih rendah dibandingkan kecamatan lainnya di Kabupaten Pemalang.
Top of Form
Bottom of Form
Kecamatan Watukumpul
peta kecamatan watukumpul

Secara topografis, wilayah Kecamatan Watukumpul merupakan daerah pengunungan. Kecamatan Watukumpul secara administratif terbagi dalam 15 desa/kelurahan, meliputi :

1. Tundangan
2. Tlagasana
3. Bongas
4. Cikadu
5. Cawet
6. Medayu
7. Pagelaran
8. Bodas
9. Jojogan
10. Majalangu
11. Tambi
12. Watukumpul
13. Gapura
14. Majakerta
15. Wisnu

Kecamatan Watukumpul merupakan penghasil utama buah pisang dan beberapa jenis tanaman perkebunan, seperti kapok randu, kelapa deres, gelagah arjuna, kakao, dan nilam. Jenis komoditas pertanian lainnya (dalam arti luas) masih kalah dibandingkan kecamatan lainnya.
Top of Form
Bottom of Form

Visi dan Misi pemalang

 Kabupaten Pemalang :

Kabupaten Pemalang yang Sehat, Cerdas, Berdaya Saing dan Berakhlak Mulia
Misi Kabupaten Pemalang :
1. Meningkatkan kesehatan masyarakat dan jaminan sosial.
2. Meningkatkan pendidikan dan keterampilan  berbasis kompetensi.
3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui pelayanan prima,  peningkatan investasi dan daya saing daerah.
4. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui perkuatan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian, perdagangan dan jasa serta  usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
5. Meningkatkan prasarana-sarana dasar dan ekonomi guna mengembangkan sinergi sentra-sentra produksi di perdesaan.
Mengembangkan kehidupan beragama yang aman, damai, harmonis, toleran dan saling menghormati.

Geografis pemalang

Geografis

Karakteristik Lokasi dan Wilayah

Luas dan Batas Wilayah Admisnistrasi

Kabupaten Pemalang merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Dengan Luas wilayah sebesar 111.530 Ha, sebagian besar wilayah merupakan tanah kering seluas 72.836 Ha (65,30%) dan lainnya tanah persawahan seluas 38.694 Ha (34,7%). Adapun Batas-batas wilayah Kabupaten Pemalang, sebagai berikut:

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Timur : Kabupaten Pekalongan

Sebelah Selatan : Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Banyumas

Sebelah Barat : Kabupaten Tegal

Letak dan Kondisi Geografis

Kabupaten Pemalang terletak pada 1090 17’ 30’– 1090 40’ 30’ Bujur Timur (BT) dan 8052’ 30’ – 7o20’ 11’ Lintang Selatan (LS)

Topografi

Secara topografis, wilayah Kabupaten Pemalang memiliki keunikan wilayah, yang dapat dikelompokkan menjadi empat (4) kategori, yaitu sebagai berikut :

Daerah dataran pantai: daerah ini memiliki ketinggian rata-rata antara 1-5 meter diatas permukaan air laut (DPL); meliputi 17 desa dan 1 kelurahan yang terletak di bagian utara yang termasuk kawasan pantai.

Daerah dataran rendah: daerah ini memiliki ketinggian rata-rata antara 6-15 meter DPL yang meliputi 94 desa dan 4 kelurahan di bagian selatan dari wilayah pantai.

Daerah dataran tinggi: daerah ini memiliki ketinggian rata-rata antara 16 – 212 meter DPL yang meliputi 35 desa, terletak di bagian tengah dan selatan.

Daerah pegunungan: terbagi menjadi dua, yaitu:

Daerah dengan ketinggian antara 213 – 924 meter diatas permukaan laut, meliputi 55 desa yang terletak dibagian selatan.

Daerah berketinggian 925 meter diatas permukaan laut yang terletak di bagian selatan. Daerah ini meliputi 10 desa dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Purbalingga.

Geologi

Jenis tanah di Kabupaten Pemalang dibagi menjadi tiga bagian antara lain sebagai berikut :

a. Tanah alluvial : terutama terdapat di dataran rendah

b. Tanah regosol : terdiri dari batu-batuan pasir dan intermedier didaerah bukit sampai gunung.

c. Tanah latosol : terdiri dari batu bekuan pasir dan intermedier di daerah perbukitan sampai gunung.

Hidrologi

Kondisi hidrologi Kabupaten Pemalang terbagi atas :

Air Permukaan

Kabupaten Pemalang dialiri sungai yaitu Sungai Waluh yang terletak kurang lebih 4 km dari pusat kota dan sungai comal yang terletak kurang lebih 14 km dari pusat kota.

Mata air

Kabupaten Pemalang memiliki potensi berupa mata air antara lain :

a. Mata air Gung Agung yang terletak di Desa Kebongede Kecamatan Bantarbolang, dengan debet air kurang lebih 10 liter/detik, terletak pada ketinggian kurang lebih 70 meter diatas permukaan air laut.

b. Mata air Telaga Gede yang terletak di Desa Sikasur Kecamatan Belik.

c. Mata air Asem yang terletak di Desa Bulakan, dengan debet air kurang lebih 160 meter/detik;

d. Mata air yang lain.

Air Tanah

Kabupaten Pemalang terbagi menjadi dua wilayah air tanah sebagai berikut :

a. Daerah dataran rendah

Tanah terdiri dari endapan-endapan lepas yang mempunyai sifat lulus air. Pada daerah ini kandungan air tanahnya cukup besar hanya saja karena dekat pantai maka terjadi intrusi air laut.

b. Daerah Perbukitan tua dan Perbukitan muda

Daerah perbukitan tua : ditempati batu-batuan dari formasi mioson dan floosen yang mempunyai sifat kelulusan air yang sangat kecil, terutama serpih dan Nepal. Adapun yang berukuran kasar seperti pasir mempunyai sifat kelulusan air, namun karena kelerengan yang cukup terjal maka air tanahnya belum terbentuk. Daerah perbukitan muda: ditempati batuan tafaan hasil gunung berapi, litologinya bersifat lulus air, tetapi morphologinya berupa perbukitan dengan lereng yang cukup terjal dimungkinkan air tanahnya baru mulai terbentuk. Pada satuan tafaan litologinya bersifat lulus air, maka kemungkinan sudah mengandung air tanah.

Kabupaten Pemalang memiliki beberapa bagian wilayah hutan, terdiri dari hutan lindung dengan luas 1.858,60 ha, hutan suaka alam dan wisata luas 24,10 ha, hutan produksi tetap sebesar 26.757,60 ha, hutan produksi terbatas sebesar 3.980,70 ha, hutan bakau dengan luas 1.672,50 ha, dan hutan rakyat seluas 22.874,78 ha. Luas hutan dibandingkan dengan luas wilayah sebesar 49,57%. Gambaran ini menunjukkan keadaan yang cukup baik terkait dengan kemampuan wilayah untuk menyimpan air tanah (catchment area).

Klimatologi

Temperatur Kabupaten Pemalng tidak banyak mengalami perubahan pada musim kemarau maupun penghujan, berkisar antara 300C dengan rata-rata curah hujan selama 1 tahun sebesar 302 mm. Curah hujan tertinggi berada pada Bulan Januari yaitu 739 mm, sedangkan curah hujan terendah berada di Bulan Juli, yaitu sebesar 47 mm.

Kamis, 03 November 2011

Seri Tokoh Pemalang : H.MUAMMAR ZA, Qori' internasional




Kalau kita sedang mendengar lantunan merdu ayat-ayat Alquran,maka ingatan kita akan tertuju kepada H. Muammar ZA,qori' kebanggaan Indonesia yang diakui dunia internasional.
Bernama lengkap H.Muammar Zainal Asikin,lahir di Warungpring,Pemalang,Jawa tengah tahun 1955, adalah seorang hafiz (penghafal Al-Qur'an ) dan Qori' (pelantun Al-Qur'an) asal Indonesia yang dikenal luas secara internasional.
Ia pernah menjuarai MTQ tingkat nasional maupun tingkat internasional pada dasawarsa 1980- an. Rekaman tilawah Qur'an secara duet yang dilakukannya bersama dengan H. Chumaidi hingga sekarang amat populer dan dianggap sebagai terobosan dalam cara presentasi tilawah.
Ia adalah anak ketujuh dari sepuluh bersaudara (hanya sembilan yang mencapai dewasa) anak pasangan H. Zainal Asyikin dan Hj. Mu’minatul Afifah, yang juga tokoh agama di desanya. Adiknya, Imron Rosyadi Z.A., juga mengikuti jejaknya menjadi qari nasional setelah menjuarai MTQ. sementara adik bungsunya, Istianah, menjadi salah satu anggota DPRD DI Yogyakarta.
Muammar ZA menikah dengan seorang asal Aceh dan dikaruniai seorang putri dan empat putra.Sejak 2002 ia mendirikan Pesantren Ummul Qura di Cipondoh, Tangerang,salah satunya adalah untuk mewujudkan cita-citanya mencetak qori' dan qori'ah berkualitas internasional.
Dedikasinya yang tinggi sebagai Qori' membuatnya pernah menembus tebalnya hutan Kalimantan, lembah di Jawa Barat, hingga ke istana Sultan Brunei dan bahkan diizinkan masuk ke dalam bangunan Ka'bah,yang tentu tak semua orang mendapat kesempatan tersebut.

PEMALANG KOMPLANG : Pemalang dari zaman ke zaman

Di wilayah Kabupaten Pemalang Khususnya dipulau jawa pada umumnya,para Pakar Sejarah,Pini sepuh dan lapisan masyarakat sejak dahulu kala, mengatakan bahwa Pemalang adalah Kota tua nan luas wilayahnya.
Kami sajikan urutan dari Zaman ke zaman,dari tahun ke tahun sebagai berikut:
1. Tahun 700 :
Pemalang diperintah oleh keturunan Sanjaya yang bernama Rakai Panaraban ( Raja Sunda keturunan Mataram), Pusat pemerintahannya di Panaraban Warung Asem Pekalongan, sebagai buktinya banyak tempat-tempat dengan nama depan :Ci.
2. Tahun 924 :
Mengori(Manghuri)tempat tinggal pejabat Keagamaan tertinggi dengan pangkat Sang Pamigat. Manghuri/pejabatyang melaksanakan/memutuskan perkara peradilan yang lewat hukum Agama Hindu-Budha pada Zaman itu.
3. Tahun 1019 :
Prasasti Kalkuta yang menyebutkan bahwa Pemalang dipimpin oleh Raja bergelar Aji Wora-Wari,pusat pemerintahannya di MASIN Warung Asem, sekarang wilayah Pekalongan Selatan.
4. Tahun 1034 :
Kahuripan (sebelah barat Ampel Gading)di desa Depok Pedurungan, pernah menjadi tempat tinggal Ki Gede Pupus(Buyut Sambung Yudha)dan Ki Patih Cincing Murti. Keduanya adalah Penguasa Pemalang ( prasasti Singo Wikromo Wardana ).
5. Tahun 1358 :
Zaman Prabu Hayam Wuruk ( prasasti Trowulan tahun 1358 )
Beberapa Daerah di Wilayah Pemalang yaitu :
1. Kendal, yang sekarang bernama Kendal.
2. Randu Gowok, sekarang terkenal Kedung SiGowok, terletak di Batang.
3. Lowaru, sekarang bernama Waru Lor dan Waru kidul, terletak di kecamatan
Wiradesa Pekalongan.
4. Bajro Puro, sekarang bernama Sapuro Pekalongan.
5. Sambo, masih bernama Sambo di Pekalongan.
6. Ketapang, terletak di kecamatan Ulujami utara dekat pesisir utara laut jawa.
7. Lowayu,sekarang Desa Lowo di kecamatan Comal Pemalang.
8. Resirawun/Resiwuran, sekarang dikenal Sirawung terletak di Desa Loning Petarukan utara.
9. Pakebonan,sekarang desa Kabunan kecamatan Taman Pemalang tempat makam Ki Buyut Pupus (Sambung Yudha) Penguasa Pemalang.
10. Duri,sekarang Desa Widuri terletak di pesisir utara Pemalang.
11. Pagaran, sebelah selatan desa Widuri.
12. Waringin Wok,sekarang bernama desa Tambak Pemalang.
13. Pabulangan, sekarang Bantar Bolang Pemalang.
14. Bangkal, sekarang Randu Dongkal Pemalang. Menurut cerita Orang Tua dulu,besok kota tersebut menjadi kota Kanjegan/ kota Kabupaten.
15. Mering, sekarang Mereng Kec. Pulosari Pemalang.
16. Parung, sekarang Parunggalih Kec. Watukumpul Pemalang.
17. Tegalan, sekarang kotamadya Tegal.
18. Belawi, sekarang kota Slawi Tegal.
19. Widang/Klidang,di Batang utara, Pekalongan.
20. Prijik, Jarebeng, Dalangara, Klimudi dan sebagainya.
Tanah tersebut adalah Perdikan yang tidak boleh dipungut oleh Pemerintah Pusat Majapahit.(pegawai bertiga: 1. Katrini, 2. Tawan, 3. Tirip )
Prasasti Trowulan di musium pusat Jakarta dengan kode: E.36 dan E.54 semuanya terdiri dari sembilan kepingan.
6. Tahun 1500 - 1586 (Abad ke XVI) :
Zaman Demak dan Pajang Pemalang, menjadi pusat perhatian para Wali dalam penyebaran Agama ISLAM, Seorang Wali yang berkuasa di Pemalang,bernama Sunan Geseng atau Syech Jambu Karang,konon pernah bertukar ilmu dengan Syech Maulana Maghribi dari persia, karena dirasa cukup maka Beliau pindah bersama beberapa Santri ke Gresik Jawa Timur.
Syech Geseng saat itu tinggal di Sirawung, sekarang desa Pesantren Kec.Ulujami sebelah utara Petarukan.
7. Tahun 1575 - 1601 :
Saat itu Pemalang di Pimpin oleh Patih Benowo I dengan Patihnya sebagai penggerak pembangunan bernama Patih Sampun Jiwo Negoro. Setiap perintah sang Pangeran selalu di laksanakan dengan cepat dan selalu dijawab "Sampun Dados", kemudian Beliau diwisuda dengan gelar "Patih Sampun".
Tanda bukti yang telah dilaksanakan oleh Patih Sampun Jiwo Negoro antara lain ;
a. Sungai Bacin/ Banger, di samping Kantor Pegadaian Pemalang.
b. Jembatan Gianti, depan Resort Polisi Sirandu Pemalang.
c. Jembatan kali Srengseng, masuk desa Kebondalem Pemalang.
d. Jembatan Kali Waluh di Kedung Banjar Petarukan.
e. Jembatan Kali Comal.
f. Jembatan Kali Sudetan Rambut di desa Lawang Rejo Pemalang.
g. Jembatan kali Sudetan desa Kasak.
h. Jembatan Pesapen ,depan kantor kecamatan Pemalang.
i. Jembatan Slarang kali Waluh, di perbatasan desa Lenggong Slarang.
j. Jembatan kali Raja/Siraja, di Igir Petir wilayah hutan Bantarbolang,dukuh Simbang desa Pegiringan.
k. Jembatan perkebunan kelapa GentongReot perbatasan desa Karang Moncol.
l. Jembatan kali Comal yang disudet di desa Mejagong.
m. Jembatan kali Comal antara desa Kecepit dan desa Datar.
n. Jembatan Sudetan di Moga antara muka pemandian dan pesangrahan.
o. Jembatan kali Comal di perbatasan desa Cikasur dan Randudongkal.
p. Jembatan di desa Bulakan.
q. Jembatan di desa Beluk.
Dan saat itu Patih Sampun dihormati dan disayang oleh pangeran Benowo, dan tentunya dibanggakan oleh rakyat Pemalang dan sangat disegani oleh pihak musuh, karena saktinya beliau dijuluki Banteng Wareng Sinayudan. Pada saat itu juga ada patih dari Banten namanya Talabudin dikenal Kalabudin, tujuan beliau adalah memohon dikembalikannya Keris Luk Tigabelas,bernama "Kyai Tapak". Meskipun kalah tanding, namun oleh Patih Sampun, beliau diangkat menjadi penasehat keraton dan pengembang Agama Islam di Pemalang. Pusat Pendidikannya di Depok Pedurungan sampai wafat dan dimakamkan di desa Pedurungan tengah. Pangeran Benowo dimakamkan di desa Penggarit kec. Taman Pemalang. Patih Sampun wafat tahun 1616 dimakamkan di dukuh Depok Slatri Wanarejan, Taman Pemalang.
8. Tahun 1602 - 1627 :
Pemalang diperintah oleh Adipati Mangum Oneng,di Pemalang terkenal dengan nama Adipati Mangoneng.pada saat itu wilayah kekuasaannya mencapai wilayah Batang,patihnya masih dijabat patih Sampun Djiwo Negoro dengan penasihat Syeik Talabuddin dengan pusat pemerintahannya di Krayunan,Bojongbata. Bukti makamnya Raden Mangoneng masih ada di Bojongbata,Pemalang
9. Tahun 1628 :
Pemalang merupakan daerah Lungguhan (pasal) dengan penguasanya Pangeran Purbaya II. Pemalang sendiri merupakan pemerintahan mandiri kala itu.
10. Tahun 1677 :
Pada masa pemerintahan Amangkurat II, seluruh pantai utara termasuk Pemalang diserahkan Kepada VOC (kompeni).
10. Tahun 1704 - 1708
Pada masa pemerintahan Amangkurat III, rakyat Pemalang berusaha lepas dari kekuasan Kompeni,Amangkurat III ditangkap oleh kompeni dan dibuang ke Sailon sampai wafat tahun 1737,dan jenazahnya dimakamkan di Imogiri,Jogjakarta.
Putranya yang bernama Buminoto melanjutkan perjuangannya di Pemalang dengan dibantu oleh putra-putranya,yaitu:
1 . Ki Ronggo Rajekwesi atau palang negara.
2 . Ki Ronggo Bumiwaret Plempohan, Pegiringan.
3 . Ki Kebo Duk, Mancasan Tambak Waringin.
4 . Ki Kebo Gedung, Tangerang Jawa Barat.
5 . Nyi Alus Mandiraja Pemalang.
6 . Ki Wira Negara I, Petinggi Pemalang di Pekarangan.
7 . Ki Dadung Awuk, Mandiraja Moga Pemalang. Dan akhirnya BPA Buminoto wafat dimakamkan di Mandiraja Moga.
12 . Tahun 1743 :
Jaman Pakubuwono II, wilayah kadipaten Pemalang yang dahulunya membawahi kademangan ( kawedanan ; Tegal dan Brebes ) dipecah menjadi tiga kabupaten yaitu :
- Kabupaten Pemalang
- Kabupaten Tegal
- Kabupaten Brebes
Selanjutnya pengangkatan Bupati harus dengan persetujuan Kompeni. Batas berdirinya Pemalang tahun 1575.

PEMALANG KOMPLANG: Prasasti Trowulan

Dari beberapa desa/tempat yang terdapat dalam Prasasti Trowulan yang mempunyai persyaratan sebagai Pusat pemerintahan atau bekas suatu Keraja'an atau keraton adalah sebagai berikut:
1. Ada tanda-tanda bekas suatu keraton/Keraja'an.
2. Tempat pendidikan atau Padepokan.
3. Tempat pembuatan alat peperangan maupun Pusaka.
4. Tempat gudang pangan yang disebut Pedurungan/Pendaringan.
5. Tempat Pemandian atau Beji (Balumbangan)
6. Tempat Pesiar petamanan (Tamansari).
7. Tempat makam Raja,Adipati,Patih,Demang,Punggowo keraton,makam para guru padepokan/Pemuka agama dan sebagainya.

PENJELASAN:
1. Sebelum nama Kadipaten Pemalang,nama Pemalang adalah Keraja'an KEBONAGUNG. dan menurut Prasasti Trowulan adalah desa Kabunan di wilayah Kecamatan Taman yang mempunyai kaitan dengan desa-desa di sekitarnya.Maka desa Kabunan dimungkinkan sebagai pusat Pemerintahan pada zaman kekuasa'an Pemalang di pegang oleh Ki Gede Sambungyudha sampai Adipati Anom Pangeran Banowo.
2. Tempat Pendidikan Agama Hindu/Budha pada saat itu bernama padepokan,yang berada di desa Depok Pedurungan diasuh oleh Ki Buyut Majalangu,sedangkan di Depok Wanarejan diasuh oleh Ki Buyut Tondidimuka.
3. Tempat pembuatan alat perang atau pusaka bernama Besalen oleh Empu Sura Madurangin,yang merupakan putra dari Empu Supondriyo dari Majapahit bertempat di Jurang Simangu Pedurungan tengah Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang.Empu tersebut terkenal di Pemalang bahwa keris buatannya berbau harum.Empu tersebut kemudian di angkat menjadi punggawa keraton Pemalang yang nantinya akan mempersenjatai Prajurit Pemalang,sekaligus pusaka pesanan para punggawa keraton Pemalang.Bukti Penyucian bentuk belik/sumur masih ada,atau tempat menyepuh pusaka keris,tombak,pedang dan lain sebagainya.
4. Tempat Gudang pangan,yang menurut bahasa Kawi kuno disebut Pedurungan (untuk umum),jika didalam rumah disebut Pendaringan.Gudang pangan tersebut terletak di sebelah timur Polsek Beji,sekarang PT.Pertani Persero.dahulu pada saat penggalian untuk fondasi gedung Pertani di temukan Fondasi bangunan kuno setebal 2 meter membujur keselatan yang di yakini sebagai bangunan gudang pangan pada masa kekeratonan Pemalang.maka kemudian nama desa di tempat ini adalah Pedurungan.
5. Tempat pemandian atau Palumban atau disebut beji atau Balumbangan,yaitu tempat pemandian putra putri Raja ataupun punggawa Keraton,terletak di didesa Beji,Pemalang.
6. Tempat pesiar atau Tamansari,tempat relaksasi untuk keluarga keraton atau punggawa keraton,terdapat di desa Taman,Pemalang.
7. Tempat makam Raja dan Punggawa keraton,diantaranya ialah:
1.Ki Gede Sambungyudha,penguasa Pemalang,terdapat di desa Kabunan.
2.Ki Gede Murti,Patih Pemalang,terdapat di Brujulan,Kabunan.
3.Pangeran Benowo,Adipati Pemalang,terdapat di desa Penggarit,Taman.
4.Ki Sampun Djiwonegoro,Patih pemalang,terdapat di desa Wanarejan.
5.Ki Talabudin,Patih Pemalang,terdapat di desa Pedurungan.
6.Ki Singodirono,Demang di Pemalang,terdapat di desa Pedurungan.
7.Ki Singowononurto,Ponatus terdapat di desa Pedurungan.
8.Ki Buyut Majalangu,pemuka agama,terdapat di desa Pedurungan.
9.Ki Buyut Tandadi muko,pemuka agama,terdapat di desa Wanarejan.
10.Ki Suro Mandurangin,seorang Empu,tidak di ketahui makamnya.
1 1.Raden Mas Soewargi,seorang Kanjeng terdapat di desa Taman.
12.Ki Buyut Bantarosa,pelatih perang,terdapat di Wanangseta desa Wanarejan.
Dan masih banyak yang belum di temukan.